Senin, 26 November 2012

INFO UNTUK TKI DAN CALON TKI 3

Kepala BNP2TKI dan Dirut Bank Syariah Mandiri Tandatangani MoU


BNP2TKI, Kamis (22/11) – Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat dan Direktur Utama PT Bank Syariah Mandiri Yuslam Fauzi di Jakarta, Kamis (22/11), menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam pemberian layanan fasilitas perbankan bagi calon TKI/TKI /TKI purna dan keluarganya.

Fasilitas perbankan itu berupa layanan pembukaan rekening simpanan, pemberian pembiayaan, pengiriman dana remitansi serta edukasi pengelolaan keuangan dan program CSR (corporate social responsibility) sesuai kebutuhan calon TKI/TKI/TKI purna dan Keluarga serta fasilitas lainnya.
“Kita ‘happy’ hari ini ada MoU BSM dengan BNP2TKI,” ujar Jumhur ketika memberi sambutan pada acara yang berlangsung di Auditorium BNP2TKI itu.
Turut hadir sejumlah pejabat BNP2TKI seperti Deputi Perlindungan Lisna Y Poeloengan, Deputi Kerjasama Luar Negeri dan Promosi Endang Sulistyaningsih, Direktur Pemberdayaan Arini Rahyuwati, dan Direktur Biro Hukum dan Humas Ramiany Sinaga. Sementara dari BSM hadir Direktur Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Hana Wijaya.
Menurut Jumhur, dulu perbankan belum melihat TKI sebagai sebuah pasar namun kini, bank mulai melihat potensi TKI baik dari pengiriman gajinya (remitansi). Karena itu, BSM diharapkan bisa memberikan edukasi kepada calon TKI/TKI/dan TKI purna dan keluarga TKI akan pentingya produk-produk perbankan dan pengeloalaan keuangan untuk tujuan-tujuan produktif.
“TKI siap jadi manusia modern. TKI sudah kenal bank baik pada masa sebelum berangkat, ketika di tempat kerjaan dan ketika pulang dengan membawa tabungan,” ujar Jumhur.
Dia menjelaskan, sebelum ada MoU dengan BSM, BNP2TKI sudah terjalin kerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) khususnya untuk pembiayaan TKI yang akan berangkat ke Korea. “BRI memberikan dana pinjaman sebesar Rp8 juta bagi modal keberangkatan ke Korea,” ujar Jumhur.
Bagi TKI Korea, kata Jumhur, pinjaman itu mudah untuk dikembalikan. Soalnya, gaji mereka per bulan sebesar Rp8,5 juta bahkan dengan lembur bisa mencapai Rp12-15 juta,” ujarnya.
Ditambahkannya, hingga kini sudah puluhan ribu TKI yang ke Korea yang mendapatkan fasilitas pembiayaan dari BRI.
Kepala BNP2TKI mendorong agar BSM juga mau melirik potensi TKI Purna Korea. Setiap TKI Purna Korea rata-rata membawa uang Rp300-400 juta untuk 3 tahun kontrak kerjanya.
Jumhur mengkhawatirkan, jika tidak ada pelatihan kewirausahaan maka tabungan para TKI Purna itu akan habis untuk konsumtif. BSM tentu mempunyai lembaga penyedia informasi terkait bentuk-bentuk usaha yang sudah dikembangkan selama ini. Pelatihan ini penting guna mendorong mindset TKI Purna agar bisa mengembangkan usahanya secara produktif.
Program CSR BSM, kata Jumhur, bagus jika bisa menangkap menangkap “spirit will to change” dari TKI ini. “TKI insan yang memiliki spirit will to change atau semangat untuk berubah yang tinggi,” papar Jumhur.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Yuslam Fauzi mengatakan kesepakatan ini didasari pada misi bank syariah menciptakan kesejahteraan rakyat. BSM ingin membantu calon TKI/ TKI/ TKI Purna beserta keluarga meningkatkan taraf hidup melalui fasilitas perbankan. Calon TKI bisa memanfaatkan jasa perbankan untuk pembiayaan berangkat ke luar negeri, mengirimkan dana ke dalam negeri dan juga memulai usaha mikro sepulang dari Luar Negeri.
“Bank juga akan terlibat dalam edukasi pengelolaan keuangan bagi calon TKI/TK/TKI purna dan keluarga agar jerih payah selama bekerja di luar negeri bisa digunakan untuk meningkatkan taraf hidup di dalam negeri,” tutur Yuslam.

 
INFO SELENGKAPNYA 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar